Sunday, February 26, 2017

Punya Dua Kepala Itu Bagus Kalau Satunya Jadi Penasihat

Apa yang terjadi jika di dalam suatu grup, kelompok ataupun komunitas memiliki 2 pemimpin ? hehe gak kebayangkan belum lagi kalau misal jalan pemikiran kedua pemipin itu beda, kan ribet yak. oke jadi topik malam ini tentang kepemimpinan. Semoga tulisan kali ini lebih berbobot..hehe

Oke, kalian pernah gak sih nemuin kasus atau misal temen kalian aja deh yang punya pemikiran yang berbeda trus mereka debat tentang sesuatu hal yang mungkin gak terlalu penting tapi dibikin ribet, haha banyak ? yah, betul sekali.. semisal yah kayak lagi gak mendung lagi gak panas tapi kamu pake payung, wkwk kan kurang kerjaan 

Nah, banyak kan kasus gitu..pernah juga tuh diadakannya sebuah eskperimen dimana ada dua kelompok yaitu kelompok dominan pemimpin sama kelompok minoritas pemimpin, kemudian mereka diberikan suatu pekerjaan yang notabenenya bisa di selesaikan dengan cepet dengan sejumlah orang yang ada dikelompok-kelompok tersebut dengan bekerja sama. Tebak, mana yang duluan nyelesain ? ya pasti lah kelompok dominan pemimpin...tapi kali ini jawaban kamu salah loh, yang duluan nyelesain itu kelompok minoritas pemimpin, nah kok bisa ? ya bisa dong, gini kita buka lebar-lebar dulu jidat kita, eh pandangan kita maksudnya..

Banyak sekali sifat pemimpin yang harus kita ketahui dan disana salah satunya adalah sifat ingin menguasai, memang sih kodrat setiap manusia sebenarnya ada tapi ini akan lebih muncul jika orang tersebut terbiasa memimpin atau memerintah. Oke, kita analisis kasus di atas yah. Kita analogikan seperti baterai yang memiliki sisi negatif dan positif, untuk yang negatif pemimpin dan posistif bawahan, ketika sisi negatif bertemu sisi negatif maka apa yang akan terjadi ? baterai itu tidak akan berfungsi kan, sama halnya dengan eksperimen di atas, satu kelompok dengan orang-orang yang terbiasa memimpin ketika mereka diberikan suatu pekerjaan maka mereka akan memerintah sesuai dengan gaya mereka memimpin lalu mendebatkan semua yang menurut mereka benar dengan keegoisan mereka, tentu saja hal ini akan menimbulkan perpecahan sehingga jika tidak ada yang mengalah maka secara otomatis apa yang dikerjakan juga akan gagal.

Berbeda  halnya dengan kelompok minoritas pemimpin, mereka akan cepat menyelesaikan suatu pekerjaan karena mereka akan memilih satu pemimpin yang menurut mereka pantas dan dengan itu mereka mudah mendapatkan pengarahan dan instruksi  jelas sehingga pekerjaan yang di dapat akan cepat diselesaikan.

Sama hal tuh soal temen-temen kamu yang suka debat gak jelas, sebenarnya mereka perang ego. Bukan soal benar atau salah. hehe kan buang-buang energi ya, ya jelas dong.. tapi itulah manusia, kalo gak unik bukan manusia namanya. Kemudian, yang harus kita garis bawahi adalah ketika suatu pekerjaan punya dua pemimpin maka dapat dipastikan bakalan gak baik endingnya, jadi seandainya nanti kalo kalian dihadapkan dalam situasi dimana harus memilih salah satu pemimpin dalam  kelompok, trus kalian merasa punya jiwa pemimpin tapi ada temen kalian juga yang mau jadi pemimpin kalian harus cepet-cepet sadar diri, kalau kalian tetap memaksakan buat jadi pemimpin di dalam kelompok itu trus temen kalian juga maksa lebih baik jangan deh, karena ego ketemu ego gak bakal bagus, alternatif yang gak kalah jauh sama pemimpin mungkin kamu bisa jadi penasehat buat pemimpinmu hehe.. mengalah bukan berarti kalah lo guys,  mengalah untuk menghindari pertikaian itu bijak karena itulah menang yang sesungguhnya.

Saturday, February 25, 2017

Gadis (Cerpen)

~ Sepertiga malam

"Gadis, dulu aku seorang gadis. Itu dulu, sebelum laki-laki keparat itu mengambil keperawananku saat itu. Kini aku bukan gadis, hina saja aku sebisamu aku tak perduli. Aku bukan gadis, kau mengetahui itu, lebih baik tinggalkan saja aku." 

Apa yang akan kalian katakan ketika mengetahui teman baik atau saudara atau seseorang yang berarti dalam hidup kalian mengambil  atau tak sengaja terjerumus ke  jalan yang salah? tentu saja itu juga terasa sakit, kita bahkan  akan menyayangkan hal tersebut. Banyak  fenomena yang terjadi berkaitan dengan kutipan diatas, hal ini menarik bagi saya. Kenapa di awal saya tulis sepertiga malam, mungkin nanti itu juga akan menjadi outline saya dan topik jika tuhan mengizinkan ini bukan hanya sekedar cerpen, hehe ini berkaitan dengan waktu mendapatkan inspirasi  yaitu di waktu sepertiga malam. Oke, jadi begitulah..

Cerpen-cerpen saya yang sudah saya tulis mungkin tidak untuk saya publikasikan sementara, tapi jika kalian bersedia ingin membacanya saya bisa kirim ke kalian langsung email ke tiaramaulida2@gmail.com atau langsung saja  di komentar. Untuk saat ini cerpen terbaik saya adalah "Bias Dalam Pelangi" dengan nama tokoh Bias Karnalluvia yang artinya bias karena hujan.

Lanjutan "Cerita Malam Sabtu"

Oke, sesuai janji aku aku bakalan ngjelasin sesuatu yang berkaitan dengan kata-kata aku yang sebelumnya tentang "bermanfaat buat kita yang belum berumah tangga" gitu gak sih aku kemarin bilangnya ? hehe
Jadi, insyaAllah pembacaku yang tercinta yaitu kalian-kalian ini bakalan jadi seorang ibu dan ayah kan ya, hehe amiiiiin pengen kan ya ? haha. Nanti kalau punya anak ketika anak mencoba bereksperimen dan berekspresi jangan dimarahi, misal ya mencoret-coret tembok atau usil, sebenarnya disitu anak dalam tahap belajar dimana jika saat itu kalian marahi maka saraf-saraf di otaknya putus atau bakalan musnah gitu deh baru juga tumbuh masa kalian musnahin sih, maka seketika itu juga bakat yang harusnya dia miliki akan hilang juga. 
Kemudian jangan membentak atau memarahi anak karena efek dari kerusakan pada sel-sel otak karena bentakan lebih besar pengaruhnya pada anak-anak.Nah, jadi biarin aja si anak berekspresi sesuka hatinya, jadilah orangtua yang tegas bukan suka marah-marah ya geng, biarkan nanti anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berbakat yah, nah gitu aja sih dan jadilah orangtua yang peka sama bakat yang anak kita miliki. Semoga bermanfaat yah

Friday, February 24, 2017

Cerita Malam Sabtu

Nah, akhirnya bisa online lagi, hehe laptop aku baru sembuh geng, kemarin itu cuman sembuh dikit..hihi trus colaps lagi deh, tapi alhamdulillah sekrang udah sembuh, moga aja sembuh total yah, amiiiiinn !!!
Udah giniii aja bingung mau nulis apa,wkwk kalo misal lagi sibuk n padet bnyak banget tuh inspirasi yang berdatangan kayak cintaku padamu yang gak bisa di hitung #lah,wkwk nglantur... yaudah deh review apa yang dikasih tau sama dosen aku tadi aja yah, kayaknya itu bermanfaat banget buat kita-kita yang belum berumah tangga, asekkk...
Jadi gini manteman, aku kan kuliah di jurusan psikologi tuh, hehe nah jadi aku pengen kasih tau ke kalian sebenernya apasih itu bakat, oke langsung ajaa

Bakat kalau menurut si om Bingham itu adalah kondisi atau rangkaian karakteristik yang dipandang sebagai gejala kemampuan individu untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan atau serangkaian respon melalui latihan-latihan, hahaha gimana ? ngjelimet kan ya. Sebenernya simpel kok kalau menurut aku, hehe bakat itu suatu kemampuan yang dibawa dari lahir yang dapat diasah, gitu sih ya simpelnya aku. Tapi, banyak kok sebenernya pengertian-pengertian lain dari om-om ahli, kalau kamu anak yang rajin bisa tuh ntar baca sendiri n cari sendiri, wkwk.

Ada cerita yang berkaitan dengan bakat nih dan ini cerita nyata, kata dosen aku di Jogja ada seorang bapak pemilik sebuah rumah sakit yang ingin anaknya meneruskan usaha beliau karena beliau merasa sudah sepuh dan sudah sepantasnya untuk beristirahat, akan tetapi anaknya gak mau menggantikan posisi ayahnya tersebut, alhasil si anak tersebut di bawalah ke seorang psikolog, dan kemudian si anak di tes dengan serangakian tes psikologi. 

Sebelum saya jauh dan mengatakan hasilnya, maka saya akan mengungkap fakta yang sudah di telusuri bahwa ketika hamil ibunya suka sekali berada di jok mobil ketika suaminya menyalakan mobil dan itu dilakukan secara terus-menerus dan hal tersebut dikatakan beliau saat di interview oleh psikolog. Dari hasil tes psikologi dengan apa yang ungkapkan oleh ibunya sangat sinkron, karena dari hasil tesnya bakat si anak dominan pada bidang mekanik. Kemudian setelah mengetahui hal tersebut akhirnya si anak tidak menjadi menerus usaha ayahnya melainkan menjadi salah satu teknisi di perusahaan mobil terbaik di dunia dan ledakan prestasi itupun terjadi.#formalbangetkatakatanya haha

Jadi bakat memang dibawa dari lahir atau diturunkan atau kalau bahasa jawanya itu herediter, akan tetapi akan lebih baik kita mengetahui apa sebenarnya bakat yang kita miliki dan kemudian kita mengasahnya..so, lets find our talent ! :D kayaknya tadi aku bilang ini bermanfaat banget ya buat kita-kita yang belum berumah tangga, loh..trus manfaatnya diman ? haha tar an aja yah aku kasih tahu nya, tunggu tulisan aku yang selanjutnya, makasiiih